Masih Perlukah Underclocking Pada Android ?

Underclocking adalah istilah yang mengacu pada proses modifikasi komputer atau pengaturan timing elekronik sirkuit agar bekerja pada clock lebih rendah dari yang sudah ditentukan, misalnya sebuah prosessor mampu bekerja hingga maksimal 2.2GHz dengan mod underclock ini memungkinkan clockspeed prosessor terkunci pada base clock tertentu.

Selain memungkinkan kita untuk mengatus base clock prosessor, kita juga bisa mematikan 'core' prosessor itu sendiri. Misal prosessor Octa Core, bisa saja kita mengatur supaya hanya ada 2 atau 4 core saja yang bekerja selain itu mati.


Kelebihan Kekurangan Underclocking Pada Android

1. Menghemat Baterai
Karena prosessor yang berjalan di clock rendah dan atau menggunakan core yang sedikit otomatis ini akan membuat baterai menjadi lebih awet. Tentu saja tidak semua user akan mengaplikasikan ini karena beranggapan performa lebih penting daripada sebuah baterai.

2. Membuat Ponsel Terasa Lebih Dingin
Mungkin sobat pernah merasakan backdoor atau casing penutup bagian belakang terasa hangat atau bahkan panas? ini karena prosessor sedang bekerja, semakin panas maka semakin berat beban yang sedang dikerjakan prosessor. Bukan berarti hangat itu ada kelainan dengan ponsel yang sobat miliki tetapi karena prosessor sedang berjalan.

3. Performa Menurun
Ini merupakan hal yang mutlak terjadi ketika sobat melakukan underclocking, tentu saja clockspeed  yang lebih besar dan banyaknya core yang berjalan akan lebih mampu melakukan multi-tasking. Untuk bermain game HD atau membuka banyak aplikasi sosial media sudah pasti akan berjalan lebih mulus.

4. Terkesan Konyol
Terlihat lucu ketika ada pengguna yang menginginkan mod overclocking segera dibuat. Saya rasa vendor sudah memikirkan segmen pasar dan user yang akan mereka tuju. Ada istilah bilang 'belilah apa yang kamu butuhkan', mengapa user membeli ponsel octa core kalau 4 core lainnya dimatikan? aneh...benar-benar aneh. Tentu akan lebih baik ketika sobat beli ponsel android dengan 4 core yang jelas akan lebih murah daripada ponsel dengan prosesor octa core kalau ujung-ujungnya hanya 4 core yang sobat pakai.

***


Jadi, Masih Perlu Kah Underclocking?

Kalau tujuan sobat melakukan underclocking hanya menginginkan konsumsi daya baterai yang minim, saya rasa underclocking sudah tidak dibutuhkan. Bagi pengguna smartphone dengan processor Qualcomm pasti pernah dengar yang namanya CPU Hotplug ( MPDecision ) , kernel support tersebut mampu membuat 'core' prosessor mati dengan sendirinya ketika dirasa tugas yang dikerjakan tidak begitu rumit dan tidak membutuhkan banyak otak untuk menyelesaikannya.

Intinya kembali kepada sobat sendiri, tapi ya anehlah ketika sobat memutuskan membeli smartphone octa-core tetapi justru quad-core yang dipakai. Beli smartphone sesuai kebutuhan aja ya sob!

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Masih Perlukah Underclocking Pada Android ?"

Posting Komentar